Pusat Kajian Gender dan Seksualitas

Pusat Kajian Gender dan Seksualitas LPPSP FISIP UI adalah lembaga penelitian dan pelatihan yang memfokuskan pada keterikatan antara dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya dengan isu-isu gender dan seksualitas masyarakat Indonesia. Kajian-kajian yang dikembangkan diharapkan mampu memberikan kontribusi secara teoritis dan konseptual serta aplikatif pada tataran kebijakan sosial. Karakter keilmuan kami yakni interdisiplin dan kami memiliki peminatan khusus dalam Gender dan Seksualitas, Hak kesehatan Seksual dan Reproduksi, HIV dan AIDS, serta Perlindungan Anak dan Perempuan

Visi dari Pusat Kajian Gender dan Seksualitas yakni Menjadi sebuah pusat kajian berkualitas yang mengangkat isu atau memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender melalui penerapan Tridarma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Misi dari Pusat Kajian Gender dan Seksualitas yakni menghasilkan kajian-kajian tentang gender dan seksualitas yang memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara teoritis, memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan-kebijakan sosial, khususnya menyangkut gender dan seksualitas memfasilitasi berbagai pihak dalam mempromosikan isu gender dan seksualitas, dan menyebarluaskan data dan informasi yang relevan dan signifikan menyangkut gender, seksualitas, dan pembangunan.

Riset Kami di Tahun 2024:

Studi Baseline tentang Penanganan Kasus Kekerasan Berbasis Gender (GBV) di Indonesia

Proyek ini bertujuan untuk menyelidiki manajemen kasus kekerasan berbasis gender (GBV), termasuk GBV yang difasilitasi oleh teknologi (TF-GBV) di Indonesia. Studi ini penting dalam konteks perlindungan hak asasi manusia dan kesetaraan gender. Pusat Kajian Gender dan Seksualitas, LPPSP, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MoWECP) Republik Indonesia untuk melakukan penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, baik kualitatif maupun kuantitatif, untuk mengevaluasi ketersediaan layanan GBV dan manajemen kasus di empat daerah/kota di Indonesia: Serang, Garut, Brebes, dan Lombok Timur. Data dikumpulkan melalui diskusi kelompok terfokus (FGD), wawancara dengan informan kunci (IDI), dan survei terhadap pemangku kepentingan dan komunitas. Studi literatur juga dilakukan untuk memahami latar belakang demografi dan hambatan akses terhadap layanan GBV.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan, memetakan protokol manajemen kasus GBV, dan menyoroti hambatan akses yang dihadapi oleh kelompok marjinal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi konkret untuk meningkatkan manajemen kasus GBV, seperti meningkatkan kesadaran publik tentang hak-hak penyintas, memperkuat kapasitas lembaga perlindungan, dan meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam menangani GBV.

Studi ini memberikan wawasan komprehensif tentang manajemen kasus GBV di Indonesia dan diharapkan mendukung praktisi dalam melindungi dan membantu penyintas GBV melalui pelatihan profesional, peningkatan kualitas dan cakupan layanan manajemen kasus, serta memajukan kesetaraan gender dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Free to Be Me Research: Inclusivity in Multinational and National Companies in Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh individu ragam gender di tempat kerja serta untuk mengeksplorasi sejauh mana perusahaan multinasional (MNC) dan perusahaan nasional di Indonesia mengimplementasikan inklusivitas dalam kebijakan dan proses rekrutmen mereka. Penelitian ini dilakukan dalam rangka merekomendasikan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan suportif bagi individu ragam gender yang dapat menguntungkan baik karyawan maupun perusahaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Komponen kuantitatif melibatkan survei terhadap individu ragam gender dan pemberi kerja dari perusahaan multinasional dan nasional di Indonesia. Komponen kualitatif dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) dan wawancara mendalam (IDI) dengan komunitas ragam gender dan praktisi sumber daya manusia dari kedua jenis perusahaan tersebut.

Penelitian ini dilakukan oleh Unit Kajian Gender dan Seksualitas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, bekerja sama dengan Edelman Indonesia dan HIVOS, untuk memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang inklusivitas ragam gender di tempat kerja di Indonesia dan memberikan rekomendasi yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan suportif.

Profil Peneliti Unit Kajian Gender dan Seksualitas 

Sari Damar Ratri

Sari Damar Ratri merupakan salah satu peneliti di Unit Kajian Gender dan Seksualitas. Ia juga seorang kandidat doktor di Departemen Antropologi, Northwestern University, Illinois, USA. Sari menamatkan jenjang sarjana pada program studi Antropologi dari Universitas Indonesia dan gelar Master dalam Antropologi Medis dan Sosiologi dari Universiteit van Amsterdam. Saat ini, penelitian doktoralnya berfokus pada kebijakan kesehatan penurunan stunting di Indonesia dan dampaknya pada perempuan.

Sari telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Fellowship dari the Buffett Institute for Global Affairs, Northwestern University, serta hibah penelitian dari The Wenner-Gren Foundation dan American-Indonesian Cultural & Educational Foundation (AICEF). Ia aktif menulis dan telah memublikasikan karyanya di berbagai jurnal dan platform internasional.

Selain sebagai akademisi, Sari juga memiliki pengalaman luas dalam penelitian lapangan di berbagai daerah di Indonesia, berkolaborasi dengan universitas dan lembaga donor internasional. Ia juga aktif dalam kegiatan fotografi dan film etnografi, memperkaya pendekatan multidisiplin dalam penelitiannya.

Diana Teresa Pakasi

Diana Teresa Pakasi adalah seorang Spesialis Gender dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang gender dan seksualitas. Diana memiliki gelar PhD dalam Antropologi Medis dan Sosiologi dari The Amsterdam Institute for Social Science Research, University of Amsterdam, serta gelar Master dalam Studi Wanita dari Universitas Indonesia.

Diana telah bekerja dengan berbagai kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak perempuan, dalam berbagai proyek di sektor nirlaba, bekerja sama dengan organisasi internasional seperti UNFPA dan UNICEF. Dia memiliki keahlian dalam penelitian kualitatif, metode penelitian, serta studi monitoring dan evaluasi.

Sebagai dosen di Departemen Sosiologi, Universitas Indonesia, dan Ketua Pusat Kajian Gender dan Seksualitas di universitas yang sama, Diana telah memimpin banyak proyek penelitian yang mencakup berbagai isu seperti kekerasan berbasis gender, pernikahan anak, dan kesehatan reproduksi dan seksual. Publikasinya mencakup berbagai topik terkait gender dan seksualitas, termasuk pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi bagi remaja.

Irwan Martua Hidayana

Dr. Irwan Martua Hidayana adalah seorang pengajar pada Departemen Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Ia menamatkan gelar sarjananya dalam Program Studi Antropologi dari Universitas Indonesia, MA dari Ateneo de Manila University, dan PhD dari Amsterdam Institute for Social Science Research, Universitas Amsterdam.

Sebagai seorang peneliti senior, Dr. Hidayana telah memimpin berbagai proyek penelitian yang berfokus pada keragaman gender dan seksualitas, dimensi sosial dan politik pernikahan anak, kesehatan seksual dan reproduksi, serta praktik pengelolaan sampah di Indonesia. Karyanya sering kali melibatkan kolaborasi dengan organisasi internasional seperti UNFPA dan Ford Foundation.

Publikasinya yang terbaru mencakup topik-topik seperti medikalisasi pemotongan genital perempuan di Indonesia, agensi perempuan dalam mengatasi perceraian dari pernikahan anak serta aspek gender dalam pengelolaan sampah. Dr. Hidayana juga telah aktif dalam berbagai kegiatan konsultasi dan penelitian lapangan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan hak-hak seksual di Indonesia.

Reni Kartikawati

Reni Kartikawati adalah seorang pengajar di Departemen Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Sekretaris Program Sarjana Kriminologi dan salah satu peneliti di Unit Kajian Gender dan Seksualitas. Reni meraih gelar Sarjana di Sosiologi di Universitas Indonesia, Magister Kriminologi dengan fokus pada Perlindungan Anak dari Universitas Indonesia dan saat ini sedang menempuh Program Doktoral Kriminologi di universitas yang sama dengan fokus kajian isu Kebijakan Komprehensif untuk Korban Kelompok Rentan: Studi Kasus Image-based Sexual Abuse pada Perempuan Muda.

Dengan pengalaman profesional lebih dari 12 tahun dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif, Reni telah terlibat dalam berbagai proyek penelitian yang berkaitan dengan isu-isu gender, kesehatan seksual dan reproduksi, sunat perempuan serta perlindungan anak. Ia juga aktif dalam mengajar metode penelitian sosial, statistik sosial, dan perlindungan dasar anak, dan perempuan keadilan di Departemen Kriminologi.

Reni telah memublikasikan banyak artikel ilmiah, termasuk penelitian mengenai pencegahan pernikahan anak dan dampak pemotongan genital perempuan di Indonesia. Kolaborasinya dengan berbagai lembaga internasional dan pemerintah telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidangnya.

Marini Purnamasari

Marini Purnamasari merupakan peneliti muda di Unit Kajian Gender dan Seksualitas. Marini merupakan lulusan dari Departemen Sosiologi, Universitas Indonesia, dengan minat besar dalam bidang penelitian terkait gender dan perubahan iklim. Marini memiliki keterampilan analitis yang kuat dan berpengalaman dalam berbagai proyek penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif.

Pengalaman kerjanya meliputi peran sebagai Surveyor dan Intern di Waste4Change, di mana ia terlibat dalam proyek manajemen limbah dan ekonomi sirkular. Marini juga pernah bekerja sebagai Peneliti di Bappenas, membantu meningkatkan administrasi kependudukan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah di Desa Pasanggrahan, Garut.

Selain itu, Marini aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan telah menjadi Kepala Hubungan Komunitas di Aksita.Id. Dengan kemampuan menggunakan teknologi digital, Marini adalah peneliti muda yang mampu mengelola dan menggabungkan minat penelitiannya dengan upaya menerjemahkan hasil penelitian agar dapat disebarkan kepada publik yang lebih luas.

Aulia Dwi Nastiti

Aulia Dwi Nastiti adalah salah satu peneliti di Unit Kajian Gender dan Seksualitas dan juga kandidat doktor di Departemen Ilmu Politik di Northwestern University, Illinois, USA. Dengan fokus penelitian pada kapitalisme platform, pekerja gig, politik non-elit, aktivisme digital, dan media online, Aulia telah mengembangkan pemahaman mendalam tentang dinamika sosial dan politik di era digital.

Ia meraih gelar MA dalam Studi Budaya Komparatif dari Université de Lyon 3 Jean Moulin, Prancis, dan gelar Sarjana dari program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Aulia juga memiliki pengalaman profesional yang luas, termasuk sebagai peneliti dan editor konten di Remotivi, serta sebagai dosen dan peneliti di Universitas Indonesia.

Aulia telah menerima berbagai penghargaan dan hibah penelitian, termasuk dari American Political Science Association, American-Indonesian Cultural & Educational Foundation (AICEF), dan Buffett Institute of Global Studies. Karyanya telah dipublikasikan di berbagai jurnal akademik dan platform media, menyoroti isu-isu penting seperti regulasi transportasi, eksploitasi pekerja gig, dan keadilan transisi di Asia Tenggara.

Ni Nyoman Sri Natih Sudhiastiningsih

Ni Nyoman Sri Natih Sudhiastiningsih adalah seorang antropolog yang terlibat dalam berbagai penelitian sosial dan budaya yang terkait dengan gender, pariwisata, lingkungan, dan pembangunan. Lulusan dari Program Studi Antropologi Sosial di Universitas Indonesia, Natih memiliki pengalaman luas dalam penelitian etnografi di Indonesia. Saat ini, Natih sedang menempuh pendidikan magister pada program Master of Climate Change Science and Policy di Victoria University of Wellington, New Zealand.

Natih adalah Co-Founder dan CEO dari MENA Indonesia, sebuah perusahaan sosial yang membantu komunitas memanfaatkan tradisi lokal dan lingkungan alam untuk meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kesenjangan sosial. Sebagai peneliti di Pusat Kajian Gender dan Seksualitas FISIP UI, Natih telah terlibat dalam berbagai proyek penelitian kualitatif yang berfokus pada kesehatan reproduksi dan seksual, kekerasan berbasis gender, serta inklusi sosial. Dia juga bekerja sebagai antropolog untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta sebagai anggota tim riset untuk berbagai proyek kolaborasi internasional yang berfokus pada adaptasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Natih telah memublikasikan banyak artikel ilmiah dan berpartisipasi dalam berbagai konferensi dan seminar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan keahliannya dalam antropologi terapan, Natih terus berkontribusi pada pengembangan dan pemberdayaan komunitas lokal di Indonesia.

Riset Kami

Publikasi Kami

Pelatihan terbaru

Maaf, tak ditemukan pelatihan terbaru.

To top
en_USEnglish